Dalam dunia otomotif kita sering mendengar kata :
1. Firing order (FO)
Firing order adalah urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang mempunyai jumlah silinder dan piston lebih dari 1 (satu).
Contoh : Engine dengan 4 silinder, mempunyai firing order (FO) = 1-2-4-3. Maka proses pembakaran dimulai dari silinder No. 1, dilanjutkan No.2-4-dan 3.
2. Table Squence
a. Table squence untuk 1 silinder
beda langkah dari TDC ke BDC = 180º
b. Table squence untuk 4 silinder
Firing order (Fo) = 1 - 2 - 4 - 3.
Beda Langkah setiap silinder 720/4 = 180
c. Table squence untuk 6 silinder
Firing order (FO) = 1 - 5 - 3 - 6 - 2 -4
Dari data tersebut dapat diketahui panjang langkah engine tersebut :
Firing Order, Table Squence dan Valve Timing.
yuk kita simak arti dari kata tersebut.1. Firing order (FO)
Firing order adalah urutan pembakaran yang terjadi pada engine yang mempunyai jumlah silinder dan piston lebih dari 1 (satu).
Contoh : Engine dengan 4 silinder, mempunyai firing order (FO) = 1-2-4-3. Maka proses pembakaran dimulai dari silinder No. 1, dilanjutkan No.2-4-dan 3.
Tujuannya adalah untuk meratakan hasil power/tenaga, agar gaya yang ditimbulkan oleh piston seimbang (balance). Baik pada saat kompresi, maupun pembakaran. dan tidak menimbulkan puntiran pada getaran yang tinggi.
Pada 4 langkah motor dengan 1 silinder, piston bergerak 4 kali, menghasilkan satu kali pembakaran atau, dua kali putaran crankshaft menghasilkan satu kali putaran.
2. Table Squence
Table squence adalah table yang menyatakan urutan langkah dan urutan pembakaran yang terjadi pada engine, baik engine dengan satu silinder atau lebih
a. Table squence untuk 1 silinder
beda langkah dari TDC ke BDC = 180º
table squence 1 silinder |
b. Table squence untuk 4 silinder
table squence 4 silinder |
firing order 4 silinder |
Firing order (Fo) = 1 - 2 - 4 - 3.
Beda Langkah setiap silinder 720/4 = 180
c. Table squence untuk 6 silinder
firing order 6 silinder |
Firing order (FO) = 1 - 5 - 3 - 6 - 2 -4
3. Valve Timing
Valve timing adalah saat membuka dan menutup valve intake dan valve exhaust.
Contoh engine dengan data-data FO = 1 - 5 - 3 - 6 - 5 - 2
Valve Intake terbuka = 20 BTDC (Before Top Dead Center)
Valve Intake tertutup = 30 ABDC (After Bottom Dead Center)
Valve Exhaust terbuka = 45 BBDC (Before Bottom Dead Center)
Dari data tersebut dapat diketahui panjang langkah engine tersebut :
langkah Intake = 20 + 180 + 30 = 230
langkah Kompresi = 180 + 30 = 150
langkah Power = 180 - 45 = 135
langkah Exhaust = 230 + 180 + 15 = 240
Total Langkah = 230 + 150 + 135 + 240 =755
Overlapping = 755 - 720 = 35
Fungsi Over lapping adalah untuk mengadakan pembilasan hasil pembakaran di dalam silinder. Hal ini terjadi pada saat exhaust valve belum tertutup dan intake valve sudah terbuka.
Akhir power = 0 + 135 = 135
Akhir Exhaust = 135 + 240 = 375
Awal Intake = 375 - 35 = 340
Akhir Intake = 340 + 230 =570
Akhir Kompresi = 570 + 150 = 720
Untuk silinder 2 dan seterusnya di hitung dengan cara yang sama setelah perhitungan tersebut dibuat, dapat dibuat table sebagai berikut.
Table squence |
Table Squence |
Kesimpulan
Dilihat dari putaran crankshaft, maka terjadi over laping power yaitu gerakan silinder nomer 1 belum berakhir sudah disusul dengan gerakan silinder 5 dan seterusnya.
Table squence dapat digunakan untuk membuat table adjustment valve dengan 2 putaran crankshaft.
Table Adjustment Valve |
Sekian pembahasan tentang Arti firing order, table squence dan valve timing . semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
|baca juga| Sistem Pendingin (cooling system pada engine)
|baca juga| Perbedaan dan prinsip kerja engine bensin dan diesel
|baca juga| Perbedaan dan prinsip kerja engine bensin dan diesel
0 Response to "Arti Firing Order (FO) , Table Squence dan Valve Timing"
Post a Comment